Ads

banner image
banner image

Dasar CSS (Cascading Style Sheet)

Cascading Style Sheet (CSS) merupakan aturan untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS bukan merupakan bahasa pemograman.
Langsung saja pelajari CSS di bawah ini :
Syntax / kalimat CSS terdiri dari beberapa set peraturan yang memiliki: 1 selector, 1 property, 1 value .
Adapun format penulisan kalimat CSS :


selector { property: value }

Selector itu untuk menunjukkan bagian mana yang hendak diatur / diformat.
Property untuk menunjukkan, bagian (properti) dari selector yang hendak diatur.
Value adalah nilai dari pengaturannya.

Contoh Syntax:


h1 { color: red }


Dari contoh di atas dapat kita simpulkan atau kita lihat bahwa :
Selector: h1
Property: color
Value: red
Kalau diterjemahkan ke kalimat bahasa Indonesia kira-kira begini: Mengatur color dari h1 ke warna merah (red).


Pengelompokan Selectors


Anda dapat menulis satu kode CSS untuk berbagai macam selector dengan cara menggunakan koma. Misalkan anda mau mengatur agar tag h1, h2 dan h3 semua menggunakan warna merah, maka kode CSS nya menjadi:

h1,h2,h3 { color: red }

Perhatikan penulisan h1,h2,h3 yang dipisahkan oleh koma.


Penggunaan Banyak Properties


Untuk mengatur lebih dari satu properties gunakan pemisah titik koma ( ; ).
Contoh:
h1,h2,h3 {color:red; font-family:arial; font-size:150%;}

Pada contoh di atas, tag h1, h2 dan h3 di atur agar menggunakan warna merah, dengan type font arial, dan ukuran font 150%.


Cara Penulisan Yang Baik


Sangat disarankan untuk menulis kode CSS menggunakan beberapa baris dimana pengaturan property dan values nya di indent. Hal ini bertujuan agar terlihat rapi.
h1,h2,h3 {
color:red;
font-family:arial;
font-size:150%;
}

Sekarang anda sudah mengerti aturan dasar penulisan kalimat CSS. Pelajaran berikutnya akan mengajarkan anda mengaplikasikan kode CSS ke halaman website.


CSS Comment


Kenapa kita perluh belajar membuat comment dalam CSS ? alasannya karena kadang kala, ada baiknya anda menuliskan komentar ke dalam kode CSS anda untuk memberi catatan pengingat.
Anda bisa menggunakan syntax pembuka /* dan penutup */ untuk menuliskan komentar. Segala teks yang berada di antara tag /* dan */ tidak akan dibaca sebagai kode, tapi hanya sebagai catatan untuk diri anda.

/* Tulis komentar anda di sini */
p
{
text-align: justify;
/* Tulis komentar anda di sini */
color: blue;
font-family: arial;
}


INPLEMNTASI CSS

Ada 4 cara memasang kode CSS ke dalam kode HTML / halaman web, yaitu:
  • Inline CSS
  • Embed atau memasang kode css ke dalam bagian <head>
  • Pada link ke external CSS
  • Import CSS file
Penasaran ? ,, Mari kita bahas satu per satu :

1. Inline CSS
Kode CSS dituliskan langsung ke dalam tag HTML yang ingin di format. Penulisan cara ini tidak memerlukan penulisan selector dalam kode CSS.
Cara ini sebaiknya hanya digunakan jika anda mau memformat suatu elemen satu kali saja.
Contoh:

<P style=”color:blue”>
Isi paragraf.
</p>

Pada contoh di atas, elemen paragraf <P> di format agar tulisannya menggunakan warna biru. Elemen paragraf lain, tidak akan menggunakan warna biru, karena format ini hanya berlaku pada elemen paragraf yang ditentukan kode CSS nya.
Penulisan CSS dengan cara ini di mulai dengan kata style: lalu di ikuti dengan syntax property: value.

2. Embedded CSS

Anda bisa juga menempelkan kode CSS di antara tag <head> dan </head>. Penulisan CSS dengan cara ini diawali dengan tag <style> dan diakhiri dengan tag </style>. Kode CSS-nya diletakkan pada halaman yang sama dengan yang ingin diformat.
Contoh:
<head>
<style type="text/css" media=screen>
p {color:blue;}
</style>
</head>

Dalam contoh di atas semua elemen <P> dalam halaman web tersebut akan diformat  menggunakan font berwarna biru.

3. External CSS

Kode CSS external di tulis dalam satu file terpisah yang disimpan dengan akhiran .css atau ekstensi .css . Anda lalu perlu memanggil file CSS tersebut ke dalam semua halaman web yang anda buat. Dengan cara ini, anda hanya perlu memiliki satu set kode CSS yang digunakan untuk semua halaman web anda. Jadi ada dua langkah dalam pengimplementasian CSS dengan cara ini.
Contoh:
  1. Anda membuat satu file dengan notepad atau teks editor lain, dan berinama, misalkan: style.css, lalu tuliskan kode-kode css di dalam file tersebut.
p {font-family: arial; font-size: small;} h1 {color: red; }
  1. Langkah kedua adalah memanggil file style.css dari semua halaman web. Caranya dengan memasukkan kode di bawah ini, di antara tag <head> dan </head>

<head>
<link rel=”stylesheet” href=”style.css” type=”text/css”>
</head>

4. Import CSS
Anda bisa juga meng-import CSS ke dalam suatu halaman website menggunakan tag import.
Contoh:

@import "style.css";

atau
@import url("style.css");


Penggunaan Lebih dari Satu Kode CSS
Apabila ada lebih dari satu kode CSS untuk satu elemen, maka yang akan digunakan adalah kode yang lebih spesifik.
Misalkan dalam satu halaman web, menggunakan eksternal style sheet untuk memformat elemen H1 sebagai berikut:

h1 {
color: red;
text-align: left;
font-size: 8pt
}

Sementara di halaman web yang sama, di antara tag <head> ada kode CSS sbb:
h1 {
text-align: right;
font-size: 20pt
}

Perhatikan bagaimana pemformatan saling bertabrakan, dari eksternal style sheet, text-align=left sementara dari internal style sheet, text-align=right.
Dalam kasus seperti ini, maka yang akan aktif adalah kode yang lebih spesifik, dalam hal ini, internal style sheet lebih spesifik dibandingkan eksternal style sheet.
Jadi, dalam contoh di atas, kode yang akan diimplementasikan adalah sebagai berikut :
color: red;
text-align: right;
font-size: 20pt

CLASS dan ID SELECTOR
Masih ingat kan pada pelajaran syntax CSS pada bagian atas posting ini , yang di tulis adalah selector. Pada contoh-contoh di pelajaran sebelumnya, anda melihat penggunaan tag HTML sebagai selector.
Misalkan anda membuat kode CSS untuk tag <h1>. Sekarang bagaimana jika anda ingin memformat tag <h1> dengan warna / property berbeda? Misalkan, anda ingin tag <h1> di kolom kiri berwarna biru sementara tag <h1> di kolom tengah berwarna hitam.
Untuk kasus seperti ini, anda bisa menggunakan Class selector dan ID selector.

Class Selector

Class selector adalah penggabungan beberapa properties yang digunakan lebih dari satu kali.
Cara penulisan Class Selector:

.nama-class {property:value;}

Untuk menempelkan class ke dalam tag HTML:
taghtml.nama-class {Property:value;}

Perhatikan tanda titik di setiap awal nama Class. Jika anda ingin menggunakan class selector di luar kode HTML anda menggunakan tag <div class=nama-class> dan di akhiri dengan tag </div>.
Contoh:
Penulisan kode CSS:
.tengah {text-align:center;}
p.tengah {color:red;}
h1.kiri {color:blue;}
h1.tengah {color:black;}

Pemakaian kode CSS
<div class=tengah>
<p>Teks tengah akan berwarna merah.</p>
<h1 > Tag H1 tengah akan berwarna hitam</h1>
</div>
<h1 class=kiri>Tag H1 kiri akan berwarna biru</h1>

Hasilnya jika di jalankan pada browser adalah :

Teks tengah akan berwarna merah.

Tag H1 tengah akan berwarna hitam

Tag H1 kiri akan berwarna biru

ID Selector

ID Selector mirip dengan Class selector. Untuk membedakannya, gunakanlah ID selector untuk memformat bagian yang hanya muncul satu kali dalam satu halaman web, misalnya untuk memformat bagian menu / sidebar.
Cara penulisan ID Selector:

#nama-ID {property:value;}

Untuk menempelkan ID selector ke dalam tag HTML:
taghtml#nama-ID {Property:value;}

Perhatikan tanda # di setiap awal nama ID. Jika anda ingin menggunakan class selector di luar kode HTML anda menggunakan tag <div id=nama-ID> dan di akhiri dengan tag </div>.
Dasar CSS (Cascading Style Sheet) Dasar CSS (Cascading Style Sheet) Reviewed by Unknown on February 20, 2014 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.